468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

BUDIDAYA TANAMAN KOPI

0 komentar


I. PENDAHULUAN 
Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.

PT. Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kuantitas, kualitas dan kelestarian yang kini menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi.

II. PERSIAPAN LAHAN 
- Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
- Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
- Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

III. PEMBIBITAN
- Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
- Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
- Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
- Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
- Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
- Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
- Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
- Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam

Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi
Umur (bln)
gr/m2
Urea
SP-36
KCl
3
10
5
5
5
20
10
10
7
30
15
15
9
40
20
20
12
50
25
25

Catatan : Jenis dan dosis pupuk bisa sesuai dengan anjuran dinas pertanian setempat. Perhatikan kelembapan tanah agar bibit tidak terkena serangan karat daun.

IV. PENANAMAN 
- Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
- Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
- Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
- Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.

V. PENYULAMAN
- Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
- Penyulaman dilakukan awal musim hujan

VI. PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

VII. PEMUPUKAN
- Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
- Setelah pemupukan sebaiknya disiram.

Jenis dan Dosis Pupuk Makro sesuai table.
Tahun
gr/pohon/tahun
Urea
SP-36
KCl
1
2 x 25
2 x 25
2 x 20
2
2 x 50
2 x 50
2 x 40
3
2 x 75
2 x 70
2 x 40
4
2 x 100
2 x 90
2 x 40
5 - 10
2 x 150
2 x 130
2 x 60
> 10
2 x 200
2 x 175
2 x 80

Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniam setempat

Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah.
Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.
Semprotkan POC NASA 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali

VIII. PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

IX. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

A. H A M A
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian
2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian

B. PENYAKIT
1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan Natural GLIO
2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO
5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Natural GLIO.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

X. P A N E N
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.

XI. PENGOLAHAN HASIL
Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.

Penyebab Kerusakan Kopi Beras :
1. Biji keriput : asal buah masih muda
2. Biji berlubang :kopi terserang bubuk
3. Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
6. Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.
7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

budidaya semangka

0 komentar


I. PENDAHULUAN
Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca /iklim, serta teknis budidaya petani.
PT. Natural Nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara Kuantitas dan Kualitas dengan tetap memelihara Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Suhu optimal ± 250 C. Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl.

2.2. Media Tanam
Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan. Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah (pH) 6 - 6,7.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyiapan Media Semai

- Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
- Campurkan tanah halus (telah diayak) 2 bagian atau 2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang (1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.

3.1.2. Teknik Perkecambahan Benih
Benih dimasukkan ke dalam kain lalu diikat, kemudian direndam dalam ramuan : 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 sendok POC NASA (direndam 8-12 jam). Benih dalam ikatan diambil, dibungkus koran kemudian diperam 1-2 hari. Jika ada yang berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan koran lagi.

3.1.3. Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit
- Media semai disiram air bersih secukupnya. Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.
- Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
- Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, dilakukan rutin setiap 3 - 4 hari sekali. Penyiraman 1-2 kali sehari. Pada umur 12-14 hari bibit siap ditanam.

3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Pembukaan Lahan
Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan. Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.

3.2.2. Pembentukan Bedengan
Lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.

3.2.3. Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

3.2.4. Pemupukan Dasar
a. Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.
b. Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).
c. Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secukupnya diatas bedengan dengan dosis + 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika POC NASA digantikan SUPER NASA, dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.

3.2.5. Lain-lain
Bedengan perlu disiangi, disiram dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuhnya tanaman liar. Di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm untuk perambatan semangka dan peletakan buah.

3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Pembuatan Lubang Tanaman
Dilakukan Satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm.

3.3.2. Waktu Penanaman
Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penyulaman
Sebaiknya dilakukan 3 - 5 hari setelah tanam.

3.4.2. Penyiangan
Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu pertumbuhan buah.

3.4.3. Perempelan
Dilakukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang.

3.4.4. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari. Volume pengairan tidak boleh berlebihan.

3.4.5. Pemupukan
Waktu
Dosis Pupuk Makro (kg/ ha)
ZA
TSP
KCl
Susulan I (3 hari)
40
-
40
Susulan II Daun 4-6 helai
120
85
80
Susulan III Batang 45–55 cm
170
-
30
Susulan IV Tanaman bunga
130
-
30
Susulan V Buah masih pentil
80
-
30
POC NASA ( per ha )
Mulai umur 1 minggu – 6 atau 7 minggu

POC NASA disemprotkan ke tanaman alternatif 1: 6-7 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn dosis 4 tutup botol/ tangki
alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu sekali ) dgn dosis 6 tutup botol/ tangki
3.4.6. Waktu Penyemprotan HORMONIK
Semprotkan HORMONIK sejenis ZPT/hormon alami. Dosis HORMONIK : 1-2 cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK + 3-4 tutup POC NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan pada umur 21 - 70 hari, interval 7 hari sekali.

3.4.7. Pemeliharaan Lain
Pilih buah yang cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman, bentuk baik dan tidak cacat. Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Semenjak calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidakmerataan terkena sinar matahari.

3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1 Hama
a. Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan Natural BVR atau Pestona.

b. Ulat Perusak Daun
Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan penyemprotan Natural Vitura atau Pestona.

c. Tungau
Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.

d. Ulat Tanah
Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian dengan penyemprotan Natural Vitura/Virexi atau Pestona.

e. Lalat Buah
Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : membersihkan lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan perangkap lalat buah dan semprot Pestona.

3.5.2. Penyakit
a. Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, (2) pemberian Natural GLIO sebelum atau pada saat tanam.

b. Bercak Daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada penyakit layu fusarium.

c. Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti pengendalian penyakit layu fusarium.

d. Busuk Semai
Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media semai.

e. Busuk Buah
Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.

f. Karat Daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia. Agar penyemprotan pestisida kimia dapat merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis + 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

3.6. Panen
3.6.1.Ciri dan Umur Panen
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).

3.6.2.Cara Panen
Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Daftar pustaka : http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-semangka.html

budidaya durian

0 komentar


BUDIDAYA DURIAN
PENDAHULUAN
Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang untuk menuju sukses.
PT. Natural Nusantara membantu alternative solusi bagaimana teknis budidaya durian secara intensif, sehingga terjadi peningkatan hasil secara K- 3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.

SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan organik, dan pH 6 - 7.

PEMBIBITAN
Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh, bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru

PERSIAPAN LAHAN
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.

JARAK TANAM
Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m

TANAMAN PELINDUNG
Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung,misal lamtoro,turi,gamal,sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah penyiapan lahan.

LUBANG TANAM
Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.

PENANAMAN
Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.

PENGAIRAN
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi. Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.

PEMANGKASAN
Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.

PEMUPUKAN
Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :
Umur (hari)
Pukan (kg/ph)
NPK (kg/ph)
Frekwensi per-tahun
1 - 3
30 - 50
0,5 - 1,0
3 - 4
4 - 6
75 - 150
1,5 - 2,5
2 - 3
15 - 10
200 - 300
3,0 - 5,0
1 - 2

Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK yang kadar N tinggi.
Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
Siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION (diatas 3 thn) dengan cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.
PEMBUAHAN DI LUAR MUSIM
Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun, sehingga perlu disiram POWER NUTRITION lagi (1 botol untuk 30-50 pohon).

PENYERBUKAN
Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan varietas yang lain.

PERAWATAN BUAH
Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRION (1 botol untuk 30-50 pohon).

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
1. Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
Menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan tanaman layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian; sanitas kebun, potong dan musnahkan batang, dahan, atau ranting yang parah terserang, tutup bekas lubang gerekan dengan kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau disemprotkan.

2. Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. Semprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, Gunakan perangkap Natural METILAT.

3. Kutu Putih ( Pseudococus sp.)
Hama ini menyerang dengan mengisap cairan dan bisa sebagai pembawa penyakit embun jelaga dan penyebaran dibantu semut. Gejala serangan daun keriting dan merana, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

4. Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
Ketiga ulat menyerang dengan cara memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

5. Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
Gejala serangan adanya luka yang mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian dengan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan, sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.

6. Penyakit Busuk Akar (Jamur Fusarium sp.)
Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar serta bekas lubang tanam ditaburi kapur + Natural GLIO, perbaiki sistem drainase serta sejak awal pakai Natural GLIO sebagai pencegahan.

7. Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
Gejala adanya bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang. Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.

8. Penyakit Jamur Upas (pink disease)
Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian terserang, kurangi kelembaban, Oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian terserang atau fungisida berbahan aktif tembaga

9.Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus)
Daun kuning kemudian coklat sebelum akhirnya mengerut dan gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO sebagai pencegahan.

10. Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.)
Gejala adanya bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk dan pada bagian terserang terbentuk miselium dan sporangia berwarna putih. Gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, sanitasi kebun.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PEMANENAN
Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.

Daftar pustaka :
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-durian.html

1 komentar

proposal

0 komentar



LEMBAR PENGESAHAN
Proposal tugas mata pelajaran MPU budidaya tanaman tomat telah disahkan dan disetujui oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dan tim pembimbing SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG, pada :


Hari                 :
Tanggal            :














             Pembimbing II                                                                               Pembimbing I


Ir. Engetin Retno Cahyaningsih                                                              Ir. Ngesti Hidayah
   NIP. 196250161990032004                                                          NIP. 196311291991032005


KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Produksi dan Pemasaran Buah Tomat. Harapan kami dengan adanya proposal ini, dapat menjadikan pedoman dan gambaran dalam membudidayakan tomat yang akan di laksanakan pada bulan November 2011. Budidaya tomat  ini membutuhkan waktu 4 bulan. Modal yang digunakan adalah Rp 20.000.000,-.
Dalam penyusunan Proposal Budidaya ini, tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini kami menyampikan banyak terima kasih kepada:
1.                       Ir. Condro Probosiwi, selaku Ketua Progam Keahlian Budidaya Tanaman.
2.                       Ir. Ngesti Hidayah, Selaku guru pembimbing I sekaligus guru mata pelajaran MPU.
3.                       Ir. Engetin Retno, selaku guru pembimbing II dalam penyusunan proposal budidaya
4.                       Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal Budidaya.
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan untuk menyempurnakan penyusunan proposal di masa mendatang




Temanggung,   November 2011
                                                                                                                                  
                                                                                                                                 Penyusun


DAFTAR ISI

Lembar pengesahan............................................................................................................ 1
Kata pengantar................................................................................................................... 2
Daftar isi............................................................................................................................ 3
Pendahuluan....................................................................................................................... 4
a.       Latar belakang........................................................................................................ 4
b.      Tujuan.................................................................................................................... 5
Target yang akan dicapai.................................................................................................... 6
Strategi pelaksanaan........................................................................................................... 6
Pelaksanaan usaha.............................................................................................................. 9
a.       Lokasi usaha.......................................................................................................... 9
b.      Jadwal pelaksanaan................................................................................................ 9
Investasi dan modal kerja................................................................................................. 10
a.       RAB..................................................................................................................... 10
b.      Analisa usaha....................................................................................................... 11
c.       Cash flow............................................................................................................. 13
Pemasaran........................................................................................................................ 14
Kesimpulan dan saran...................................................................................................... 15











I .PENDAHULUAN
A .LATAR BELAKANG
            Kebutuhan pasar akan buah tomat dari tahun ke tahun meningkat. Hal ini tercermin dari angka produksi yang terus meningkat.
Kita dapat melihat bahwa produksi tomat secara umum terus meningkat dan mengalami pelonjakan.Peningkatan angka produksi sebenarnya memperlihatkan bahwa peluang bisnis buah tomat ini masih terbuka lebar karena suplaynya dari tahun ke tahun belum mencukupi.
            Dengan melihat potensi pasar dalam negeri maupun luar negeri yang cukup besar , terlihat bahwa bisnis tomat ini mempunyai prospek yang cukup cerah. Meskipun demikian, keuntungan memang tidak dating begitu saja.Untuk meraihnya, selain diperlukan kerja keras juga diperlukan penguasaan teknik budidaya dan kiat memanfaatkan peluang pasar yang baik.
            Kendala yang sering dihadapi dalam memenuhi peluang pasar swalayan dan ekspor terutama terletak pada ketidak sesuaian antara kualitas yang dibutuhkan pasar dengan kuaitas produk yang dihasilkan. Kesenjanag kualitas ini lah yang sering menjadi faktor pembatas bagi produsen ( petani ) tomat.
            Mengingat pentingnya  pemenuhan standar kualitas tersebut, maka pengetahuan bududaya, prospek pasca panen, dan seluk beluk pemasarannya sangat penting untuk diketahui.
Tanaman tomat bisa ditanam di daerah dataran rendah yang tanahnya berstruktur remah dan pHnya 5,5 – 6,5. Tanah tidak becek atau tergenang oleh air, juga lokasinya yang terbuka dan cukup sinar matahari, tidak juga terlalu terik.
 Syarat tumbuh ialah :
Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm-1.250 mm/tahun.Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah bagi tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis.Curah hujan yang tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat persarian.
Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah terserang penyakit, baik parasit maupun non parasit. Sinar matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. Penyerapan unsur hara yang maksimal oleh tanaman tomat akan dicapai apabila pencahayaan selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam.
Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah suhu siang hari 18-29 derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C. Untuk negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk mengatur udara ketika musim dingi, udara panas dari heater disalurkan ke dalam green house melalui saluran fleksibel warna putih.
Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan untuk tanaman tomat yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak. Tetapi, kelembaban relatif yang tinggi juga merangsang mikro organisme pengganggu tanaman.


B. TUJUAN
            1. Siswa diharapkan mampu berwirausaha / melakukan usaha sendiri
            2. Siswa diharapkan mampu bersaing dalam hal pemasaran dikalangan perdagangan bebas
3. Siswa diharapkan dapat melakukan budidaya tanaman tomat yang menghasilkan kualitas        yang tinggi.





















II. TARGET YANG AKAN DICAPAI

*Luas lahan                 : 1 Ha
*Luas lahan efektif      : 90 %
* JArak TAnam                       : 0.75 m x 0.50 m
                                    :0.375 m
*Jumlah Populasi         = x 110 %
                                    = x 110%           
                                    =24 000
           
*Produksi rata-rata       : 2 kg per tanaman
*Produksi harapan       : 47.142 kg per Ha



III. STRATEGI PELAKSANAAN

Teknik Budidaya
1, Penyiapan lahan
            Lahan dibebaskan dari segala macam rumput, semak, dan tanaman lain yang tidak berguna.
Pengolahan lahan  dilakukan dengan mencangkul tanah yaitumembalikkan tanah sehingga lapisan tanah yang banyak mengandung humus posisinya jadi di atas. Setelah dicangkul tanah digemburkan agar lapisan atas dan lapisan bawah tercampur.
Selain itu perlu diberi pupuk kandang yang telah matang.Tujuannya adalah untuk menambah zat-zat hara di dalam tanah dan memperbaiki struktur tanah.Zat hara tersebut penting untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk tersebut diberikan dengan cara disebar merata atau diberikan perlubang tanaman. Bila pupuk diberikan dengan cara disebar, maka kebutuhan sekitar 10-20 ton/ha atau 10-20 kg/m2. sedang yang diberikan dalam lubang tanam sekitar 0.5-1 kg per tanaman.
Tanah yang telah dicampur pupuk, diistirahatkan selama 1 minggu.Setelah itu, dibuat bedangan dengan membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman.Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.
Kalau pemberian pupuk kandang perlubang tanam, maka pemberian pupuk dilakukan sehari sebelum tanam.Pupuk kandang tersebut dapat dicampur dengan Urea, SP36, dan KCL sebanyak 25 gr per lubang tanam. Dosis ke 3 pupuk tersebut adalah 175 kg urea, 350 kg SP36, 200 kg kcl per ha.
2.Penanaman
            penanaman dilakukan ketika tanaman berumur sekitar 3 minggu di penyapihan. Tahapan penanamanya yaitu mengeluarkan bibit dari bumbung tanam dengan hati-hati, diusahakan akar bibit tidak rusak.Kemudian bibit ditanam dengan posisi tegak lurus.Dan menutup lubang tanam dengan tanah di sekitarnya.Kemudian menyiran tanaman dengan air pagi dan sore.
3. Pemeliharaan
            a. Penyiraman
Jika tidak ada hujan, maka penyiraman rutin pagi dan sore.Untuk tanaman di dataran tinggi, penyiraman dapat dilakukan sehari sekali karena tingkat penguapanya tidak setinggi di dataran rendah. Alat penyiraman yang ideal adalh embrat atau alat lain dengan pengairan atau semprotan yang halus. Syarat ini penting agar tidak terjadi pemadatan tanah dan kerusakan tanaman akibat jatuhnya air yang terlalu berat dan besar.
b. Penyulaman
            Penyulaman mempunyai maksut untuk mengganti tanaman yang mati, layu, rusak, atau kurang baik tumbuhnya. Penyulaman dilakukan 1 minggu setelah penanaman, tetapi tidak terpaku pada aturan tersebut, karena jika sebelum 1 minggu sudah ada tanaman yang layu atau mati, maka cepat dilakukan penyulaman.
            c. Pengajiran
            Tanaman tomat mempunyai batang yang kurang kuat untuk menopang buah dan mendukung tegaknya batang.Oleh karena itu diperlukan ajir untuk menopangnya.Selain itu, juga berguna untuk memudahkan dalam pemeliharaan dan pemetikan buah.
Ajir bisa dibuat dari bilah bamboo dengan lebar 2-3 cm dan panjang 1m.bagian bawah ajir dibuat runcing agar mudah ditancapkan. Ajir ditancapkan di dekat pohon atau batang tomat.Kemudian batang tomat diikat pada ajir dengan raffia.Ikatan diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu erat atau kendur.Pemberian ajir dilakukan 3-4 minggu setelah penanaman.
            d. Pemupukan
            Seperti tanaman lain, tomat juga dapat tumbuh sehat jika ditanam di tempat tumbuhnya cukup tersedia hara makro dan mikro.
Pemupukan dilakukan saat tanaman berumur sekitarsatu bulan setelah tanam dan saat tanaman akan berbuah. Pupuk yang digunakan adalah NPK dengan perbandingan 2:3;1. Dosisnya sekitar 20g/ tanaman.
            e. Penyiangan
            Pekerjaan penyiangan dilakukan bersamaan waktunya dengan pemupukan.Alat yang digunakan adalah cangkul kecil.Setelah penyiangan dan memperbaiki bedeng tanaman sebaiknya tanah ditutupi dengan daun-daun kering atau jerami.
            f. Pemangkasan
            Pemangkasan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah tunas dan pucuk batang sehingga perkembangan buahnya maksimal. Umumnyabuah yang dihasilkan tanaman tomat yang terlalu rimbun akan kecil-kecil, selain itu pemangkasan juga berguna untuk mengurangi gangguan hama dan penyakit.
            g. Pengendalian OPT
            Pengendalian OPT dapat dilakkan dengn cara mekanik atau manual yaitu dengan cara mencari gulma atau hama yang mengganggu, kemudian membunuhnya(memusnahkannya). Juga dapat dengan cara kimiawi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia pada tanaman dan sekitar tanaman, contohnya pestisida maupun herbisida.
















IV. PELAKSANAAN USAHA

A.      Lokasi dan skala usaha
Tempat pelaksanaanya akan dilaksanakan di daerah Desa Jombor.
Penyelenggaraan kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai bulan February 2011.

B.     Jadwal kegiatan

No
Jenis kegiatan
Tanggal pelaksanaan
1
Persiapan lahan
1 November – 14 November
2
Tanam dan nyulam
13 November – 20 November
3
Pasang ajir
4 Desember
4
Pemupukan
a.       Pemupukan I
b.      Pemupukan II

7 Desember
12 January
5
Panan
a.       Panen I
b.      Panen II
c.       Panen III

2 February
5 February
8 February















INVESTASI DAN MODAL KERJA
A.     Rencana anggaran belanja ( RAB )
No
        Uraian
Volume/jumlah
Harga satuan
Total harga
I
Fixed Cost



1
sewa lahan


4000000
2
Spreyer
2
114000
228000

        ∑ FC


4228000
II
Biaya Variabel(VC)



1
Saprodi




a. Bibit
26400
150
3960000

b. Pupuk




*pupuk kandang
5000
250
1250000

*Urea
200
1700
340000

*SP36
125
2500
312500

*kcl
200
3500
700000

c. Ajir
24000
75
1800000

d. Lain-lain

500000
500000
2
upah tenaga kerja




1. persiapan lahan
75
25000
1875000

2. tanam & nyulam
20
22500
450000

3.pemeliharaan




*pemupukan
10
20000
200000

*pengendalian opt
10
25000
250000

*pasang ajir
5
25000
125000

*panen & plp
10
25000
250000

        ∑ VC


12012500

total cost FC + VC


16240500
III
Perhitungan



1
perkiraan hasil
43200
900
38880000





2
perkiraan untung


22639500
3
R/C Ratio


2,394014963












B.     Analisa usaha
1.      Permodalan
Dalam usaha produksi dan pemasaran tomat yang dilakukan membutuhkan dana atau modal sebesar Rp 20.000.000,-
2.      Analisa usaha
Ø  Biaya usaha
1.      Sewa lahan
Rp 8000.000 / Ha / th
Luas lahan 1 Ha, lama budidaya 6 bulan
1 Ha x  x8000.000
= Rp 4000.000
2.      Peralatan ( spreyer )
Nilai baru                     = Rp 6000.000
N                                 = 5 tahun
Nilai sisa                      = 5 % dari harga baru
Penghapusan    =  
                              =Rp 114.000
2  spreyer                     = Rp 228.000

3.      Saprodi
·         Bibit                 = ∑ populasi x 110%
∑ populasi       = 
Luas lahan       = 1 Ha
Tara kebun      = 10 %
Lahan efektif   = 90%
∑ populasi       = 
                        = 24000 tanaman
Kebutuhan bibit           = jumlah populasi x 110%
                        = 24000 x 110%
                        = 26400 tanaman
Harga bibit       = Rp 150
Biaya bibit       = Rp 150 x 26400
                        = Rp 3.960.000

·         Pupuk
-          Pupuk kandang      =  5000 kg @ Rp 250
= Rp 1.250.000
-          Urea                       = 200 kg @ Rp 1700
= Rp 340.000
-          Sp 36                     = 125 kg @ 2500
= Rp 312.500
-          Kcl                         = 200 kg @ Rp 3500
= Rp 7000.000
·         Ajir                              = 2400 @ Rp 75
= Rp 1.8000.000
·         Lain-lain                      = Rp 5000.000
4.      Biaya tenaga kerja
-. Persiapan lahan                    : 75 HOK @ Rp 25.000           = Rp 1.875.000
-. Tanam dan nyulam               : 20 HOK @ Rp 22.500           = Rp 450.000
-. Pemupukan                          : 10 HOK@ Rp 20.000            = Rp 200.000
-. Pengendalian OPT                : 10 HOK @ Rp 25.000           = Rp 250.000
-. Pasang ajir                            : 5 HOK @ Rp 25.000 = Rp 125.000
-. Panen dan plp                                   : 10 HOK @ RP 25.000           = RP 250.000

Jumlah biaya usaha                 = Rp 16.240.500


Ø  Perkiraan hasil
= ∑ populasi x rata-rata hasil tiap tanaman x 90%
= 24.000 x 2 kg x 90%
= 43.200 kg
Harga tiap kg         = Rp 900
                              = 43.200 x Rp 900
                              = Rp 38.880.000

Ø   Keuntungan          = perkiraan hasil – biaya usaha
=  Rp 38.880.000 - Rp 16.240.500
= Rp 22.639.500
Ø  R/C ratio                =
=
= 2,394014963













C.     Cash flow

No
Uraian
Pelaksanaan bulan ke-
Total
I
II
II
IV
I
Cash in flow





1
Hasil penjualan



38880000
38880000
2
Modal sendiri
20000000



20000000

Jumlah cash in flow
20000000


38880000
58880000
II
Cash out flow





1
Sewa ahan
4000000



4000000
2
Peralatan
228000



228000
3
Bibit
3960000



3960000
4
Pupuk kandang
1250000



1250000
5
Urea
102000
170000
68000

340000
6
Sp36
93750
156250
62500

312500
7
Kcl
210000
350000
140000

700000
8
Ajir
1800000



1800000
9
Lain-lain
500000



500000
10
Upah tenaga kerja






Persiapan lahan
1875000



1875000

Tanam dan nyulam
450000



450000

Pemupukan
60000
100000
40000

200000

Pengendalian OPT
75000
125000
50000

250000

Pasang ajir
37500
62500
25000

125000

Panen dan PLP



250000
250000

Jumlah cash out flow
14641250
963750
385500
250000
16240500
III
Perhitungan





1
Surplus
5358750
4395000
4009500
42639500

2
Pengeluaran
14641250
963750
385500
250000
16240500
3
Kas awal
20000000
5358750
4395000
42889500

4
Kas akhir
5358750
4395000
4009500
42639500


















PEMASARAN

Pemasaran produksi buah tomat langsung dipasarkan pada pengepul, karena produk yang dihasilkan sangatlah banyak.
Adapun jumlah buah yang di pasarkan dengan jumlah 43.200 kg dengan harga Rp 900 per kg.












































KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
1.      Diharapkan pelaksanaan budidaya harus dilaksanakan sesuai dengan teknik buidaya agar produk yang dihasilkan berkualitas.
2.      Diharapkan kita harus mempunyai pengetahuan budidaya, proses pascapanen, dan seluk beluk pemasaranya yang sangat penting untuk dikuasai.
3.      Kita harus mengetahui harga-harga dari masing-masing peralatan maupun bahan  yang akan digunakan agar proses budidaya berjalan sesuai harapan  dan sesuai dengan pertimbangan analisa finansial.
4.      Diharapkan kita dapat meningkatkan ketrampilan dalam budidaya dan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang berguna dimasa mendatang.




B.     Saran
Saran yang dapat kami sampaikan kepada semua pihak, khususnya petani tomat agardalam melakukan budidaya harus bisa menguasai tehnik budidaya dengan benar dan  harus bisa mempertimbangkan biaya yang akan digunakan sesuai dengan analisa finansial , agar hasil yang diperoleh cukup bagus dan berkualitas.